Jumat, 19 Juli 2013

Akhirnya, Monas!!


 Sudah semenjak pertama di Jakarta, de Nana sudah menyatakan keinginannya untuk mengunjungi salah satu proyek mercusuar jaman Bung Karno itu..
Namun, baru tanggal 26 Juni 2013 kemaren berkesempatan ke sana..
Bertepatan dengan libur minggu tenang de Nana dan saya dapat jatah shift malem..
Kami mengambil parkir di stasiun Gambir..
Dekat, relatif aman, parkir murah meriah.. Rp 1.000 per jam untuk motor..
(namun dianjurkan teliti saat keluar, kemarin kami di charge lebih dari biaya parkir seharusnya, dan saya kembali mengeluarkan jurus berkelit 'mas minta struknya dong', seketika si mas parkirnya bingung.. haha)

Begitu menginjakkan kaki ke pelataran, sudah tampak pemandangan Monas bediri dengan kokohnya..

Segera kami membeli tiket masuk sekaligus tiket untuk naik ke puncak monas..
Sebelum ke puncak, kami melewati diorama yang menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia..
Namun, kami menunda untuk melihatnya, dan segera naik ke puncak..
Kami khawatir akan antri panjang karena bertepatan dengan liburan sekolah..
Pemandangan dari puncak


setelah puas, kami turun, dan baru kemudian menikmati diorama yang tersedia..


Satu hal yang disayang dari tempat ini adalah tidak adanya tempat sholat yang representatif..
Tempat yang disediakan hanya ruangan kecil disalah satu sudut yang diberi penyekat kayu..

Tetep sehat..
Tetep semangat..
Supaya tetep bisa jalan-jalan bareng Nana & Herry..


Herry
dulu, sekarang, ataupun nanti..

Kamis, 18 Juli 2013

Ramadhan Pertama Bersama Istri

Iseng-iseng buka FB, tiba-tiba mata tertuju pada sebuah status bertanggal 11 Agustus 2010..
Sudah hampir 3 tahun yang lalu..

“Berharap Ramadhan2 tahun yang akan datang, ada yg nyiapin saur dan buka puasa.. amin..”

Sempat senyum-senyum sendiri melihat status itu..
Ternyata Alloh azza wa jalla belum mengabulkan harapanku itu ditahun 2011 dan 2012..
Namun, sekarang aku baru menyadarinya..
Alloh telah menyiapkan rencana yang jauh lebih indah..
Alloh telah mempersiapkan wanita terbaik untukku..
Seorang yang mampu menyejukkan pandanganku, membuatku lupa akan segala penat dan letih dari segala aktivitas hari itu..
Seorang yang InsyaAlloh, dapat menjaga kehormatan dirinya, kehormatan suaminya dan harta suaminya, saat sang suami sedang tidak berada di rumah..

Alhamdulillah, tahun ini sudah ada yang menemani sahur dan berbuka..


Herry
seseorang suami yang sangat mencintai istrinya

Selasa, 02 Juli 2013

Kembali Mengasah Kemampuan Terpendam

Liburan selama seminggu dalam rangka menjelang ujian nana habiskan untuk mengunjungi mas Herry di Jakarta. Selama seminggu aku niatkan untuk belajar masak..hehehe
Mungkin lebih tepatnya, mengulang kembali bagaiman cara memasak yang telah dipraktekan bareng ibu dan mba waktu masih intens di rumah dulu, karena sejak kuliah dan ngekos sudah jarang banget masak sendiri (kecuali nasi), itu artinya udah lama buangeeett yak,sekarang aja udah semester 6..:p
Sebenernya keinginan untuk masak udah diniatkan dari sejak awal nikah, tapi karena belum ada peralatan yang mendukung jadi ditunda masak-masaknya..hanya kadang-kadang aja kalo mas herry pas main ke Semarang, aku sempatkan sesekali masak buat mas Herry, tapi di Semarang peralatan juga alakadarnya, jadi ga bisa maksimal belajarnya apalagi gas yang digunakan untuk masak milik penghuni satu kos, jadi ga enak kalo Nana keseringan masak..hehe
Keinginan Nana untuk belajar masak saat liburan kali ini sudah Nana sampaikan ke mas Herry beberapa hari sebelum libur datang..Jadi mas Herry udah persiapan untuk membeli tabung gas sebelum Nana datang, sedangkan kompornya mas Herry sudah membawanya dari rumah saat kepulangan di awal bulan kemarin..
Pada awalnya sebelum kami memulai masak-masak, kami ‘rembugan’ menu apa yang akan dimasak..tapi rembugan itu tidak membuahkan hasil, ujung-ujungnya nana yang menentukan karena kalo mamas ditanya tentang menu selalu ngeles..:D
Karena Nana bingung, jadi langsung capcus aja belanja, siapa tau disana akan dapat banyak ide..hihi
Hunting bahan-bahan untuk masak pun dimulai, kami berangkat ke pasar Tomang atau lebih dikenal dengan nama pasar Kopro..
setelah keliling-keliling, masih aja bingung mau masak apa karena posisinya saat itu belum punya “ulekan”.hihi..
Akhirnya Nana putuskan buat masak oseng-oseng aja, yang bumbunya gampang.. dan kali ini diputuskan untuk membeli kangkung..
Pas tanya harga kangkungnya per iket keciiiil, ternyata harganya mahal yaitu 2rb per iket..lebih mahal dari pada kalo kita beli di Giant..jadi sedikit syhookkk..hihi
Yasudah kita beli deh satu iket kangkung, trus beli cabe..yuuuppp Cuma dapet dua bahan itu, karena harga2nya menurut kami terlalu mahal untuk tempat sekelas Pasar.. Untung dikosan mas Herry masih ada bawang merah, bawang putih, dan ikan bandeng presto asli Semarang. Jadi bisa buat sekali makan deh sayur dan lauknya..
Saatnya meninggalkan pasar Kopro dan kembali ke kos buat masak kangkung dan bandeng..
Hari berikutnya..
Kami mencoba menjajaki pasar yang lain, kali ini ke pasar Slipi.. di pasar Slipi lebih tepat dibilang pasar dari pada di Tomang. Karena nuansanya pasar banget, dan harganya juga lebih dan lebih ekonomis. Ditambah lagi dengan penjualnya yang rata-rata orang jawa asli, jadi bisa komunikasi pake bahasa Jawa. Entah kenapa kalo beli apa-apa lebih suka sama orang jawa, mungkin karena satu suku kali(?)..haha
Kali ini di pasar Slipi kami belanja lebih beraneka macem, jadi Nana lupa apa aja yang udah dibeli..hihi
Pokoknya jadi bisa masak macem-macem, meskipun masih masakan-masakan yang sederhana siy..tapi alhamdulillah mas herry suka dan selalu mengapresiasi masakan Nana. Jadi tambah semangat deh buat masak terus..
Sayangnya kebersamaan kita sementara ini hanya seminggu saja. InsyaAlloh suatu saat nanti saat kita dapat bersama setiap harinya, nana bisa setiap hari membuatkan sarapan, makan siang maupun makan malam dan cemilan2 sehat buat mas Herry..
Semangat masak, semangat buat suami betah dirumah..:D

--Nana--